
Sombong Atas Kebaikan
28 October 2022BACAAN ALKITAB HARI INI
Lukas 18:9-14
AYAT HAFALAN
Mazmur 139:23-24
RENUNGAN INSPIRASI
Dr. Paul W. Powell adalah pastor dan mantan dekan di Seminari Teologi George W. Truett. Ia menuliskan bahwa kesombongan itu begitu halus sehingga jika kita tidak berhati-hati, kita akan bangga dengan kerendahan hati kita. Saat ini terjadi, kebaikan kita telah berubah menjadi keburukan. Jika ini yang terjadi, apa bedanya kita dengan orang Farisi yang mengucap syukur kepada Allah karena ia merasa tidak sama seperti orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, berpuasa dua kali seminggu, dan memberikan sepersepuluh dari segala penghasilannya.
Tidak seperti kesombongan karena materi atau pengetahuan yang mudah dilihat dan dirasakan, kesombongan karena kebaikan sulit terdeteksi karena berada di balik perbuatan saleh. Namun demikian, firman Tuhan selalu menyelidiki hingga ke kedalaman hati kita. Mari periksa hati kita melalui tolok ukur tindakan-tindakan orang Farisi. Apa yang diperbuat orang Farisi itu sangatlah baik dan merupakan perbuatan terpuji, namun ia tidak dikenan Tuhan, karena, pertama, ia memang mengucap syukur kepada Allah, tapi bukan karena apa yang Tuhan perbuat, melainkan apa yang ia sendiri perbuat. Ucapan syukurnya hanya sebagai pengantar untuk menjabarkan segala pencapaiannya. Kedua, orang Farisi membesar-besarkan tindakannya. Tujuannya pergi ke Bait Allah hanya untuk memberi tahu Tuhan betapa salehnya dia. Ia menyerukan semua perbuatan religiusnya. Ketiga, tidak ada satu pun kata-kata doanya yang menunjukkan kebergantungannya pada anugerah dan pertolongan Tuhan. Keempat, ia memandang rendah semua orang lain. Ia memiliki penilaian berlebihan terhadap dirinya sendiri, seolah-olah ia lebih baik dari siapa pun.
Mari lihat diri kita, apakah ada sikap kita yang mirip dengan orang Farisi ini? Kita harus mengerjakan kebenaran, tapi tidak dengan motivasi untuk menarik perhatian dan kemuliaan pada diri sendiri, atau untuk mencoba membuat orang lain terkesan. Setiap pelanggaran hati harus disingkapkan dan dibereskan, karena Yesus Tuhan kita, yang di hadapan-Nya semua hati terbuka, semua niat diketahui, dan tidak ada rahasia yang tersembunyi dari-Nya, sekali pun itu berada di balik perbuatan-perbuatan yang saleh. [LS]
REFLEKSI DIRI
1. Apakah ada sikap Anda yang seperti orang Farisi? Apa itu?
2. Mengetahui bahwa Tuhan tidak berkenan dengan sikap hati yang salah, maukah Anda merendahkan hati dan memohon ampun kepada-Nya?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, aku sadar bahwa Kau tidak berkenan dengan sikap hati yang sombong atas perbuatan baik sekalipun. Karena itu aku memohon ampun atas motivasi salah dalam diriku. Aku orang berdosa yang diselamatkan karena anugerah-Mu semata. Terima kasih Tuhan, biarlah Roh-Mu terus membantuku untuk dapat berbuat banyak kebaikan. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Menyadari bahwa kita semua adalah orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh karena kasih dan anugerah Tuhan. Memohon ampun untuk setiap kesombongan atas perbuatan saleh yang kita lakukan.
HIKMAT HARI INI
“Orang yang sombong selalu ingin melakukan hal yang benar, hal yang hebat. Tetapi karena ia ingin melakukannya dengan kekuatannya sendiri, ia tidak bertarung dengan manusia, melainkan dengan Tuhan.” – Soren Kierkegaard
Sumber : NDC Ministry
Kategori : Renungan Harian | Tags : NDC Ministry Renungan Harian | Bagikan :